Adanya sebuah tantangan akan membuat Anda menjadi “bertumbuh” atau menjadi lebih dewasa dan profesional serta bijak dalam mengahadapinya. Tantangan-tantangan yang penuh ketidakpastian dan keindahan tentang ketidakpastian menyediakan 2 hal. Pertama, Anda hanya bisa menemukan kejelasan dari ketidakpastian. Kedua, Ketidakpastian memberi kesempatan – kesempatan untuk mengambil kejelasan yang baru ditemukan ini dan mengubahnya menjadi sesuatu yang dapat dikelola, sesuatu yang penting dan sesuatu yang akan membuat Anda menjadi lebih baik.
Jadi, dengan nilai tantangan yang diuraikan di atas, mari kita bicara tentang empat (4) tantangan kepemimpinan. Bagaimanapun, satu komponen penting untuk mengatasi tantangan – apakah itu tantangan kepemimpinan, tantangan tim, tantangan keluarga atau pribadi – adalah menjadi sadar akan hal itu.
Inilah empat tantangan kepemimpinan yang harus diatasi sekali dan untuk selamanya :
- Mengerjakan hal yang “mudah”.
Pernahkah Anda tahu bagaimana suatu pilihan yang mudah dalam hidup bisa membuat Anda khawatir? Misalnya, ketika Anda menghindari percakapan yang sulit dengan rekan karena merasa tidak nyaman; masalah terus berlanjut dan hidup menjadi lebih sulit. Contoh lain, ketika Anda memilih untuk tidak berkolaborasi dengan tim atau mendidik anggota junior supaya mereka bisa menyelesaikan masalah dengan sederhana karena Anda merasa akan lebih cepat jika Anda kerjakan sendiri. Anda merasa frustrasi dan kewalahan dengan tugas, dan hidup menjadi semakin sulit.
Pilihan mudah seperti itu-gampang memang-tapi itu juga bisa membuat kesulitan. Leader yang memilih tindakan yang mudah seperti itu karena mereka merasa tidak nyaman dengan diri mereka sendiri atau mereka tidak mengadopsi ciri Leader yang hebat yaitu membuat keputusan yang sulit.
- Pergeseran dari saya ke kita.
Individu (“Saya”) selalu menjadi fokus utama dalam budaya barat. Ada gambaran pemimpin yang ideal, individu yang sangat “hebat” sehingga mereka mengilhami, mereka berubah dan mereka memotivasi orang lain untuk mencapai hal-hal besar. Namun, meski benar seseorang harus memutar roda, mempertahankan momentum tidak akan terjadi tanpa usaha kolektif banyak orang. Dalam dunia internet segala sesuatu (IoE), Anda tidak bisa menjadi bagian dari sistem yang lebih besar. Perusahaan yang membagi fungsi mereka ke dalam silo akan menghadapi tantangan berulang dalam komunikasi dan pengambilan keputusan yang tidak akan hilang sampai orang-orang individu silo tersebut (“saya”) belajar cara penyerbukan silang, berbagi informasi dan menyesuaikan diri dengan tujuan bersama, di mana mereka sadar bahwa “Kami” lebih kuat dari “Saya”. Kinerja tim mendorong kinerja bisnis, jadi lupakan “saya”. Fokus pada “kita”.
- Penyuapan “Aksi Kecanduan”.
Tantangan kepemimpinan di sini bukan hanya dalam membuat pergeseran mental dari “saya” ke “kita” tapi juga menjauhi aksi kecanduan. Penyebab aksi kecanduan adalah dopamin, neurotransmiter di otak yang mengaktifkan perilaku berbasis imbalan. Jadi, ketika Anda melakukan suatu tindakan dan merasakan kebanggaan, kekuatan, keamanan, penerimaan, persetujuan atau “hal” lain yang memotivasi Anda, Anda juga mendapat pukulan dopamin yang bagus yang membuat Anda merasa baik. Coba ulangi perilaku yang sama selama satu hari, minggu atau bulan dan Anda mulai melihat bagaimana tindakan tersebut akan berubah menjadi kecanduan.
Yang ditekankan di sini adalah lebih mudah fokus pada taktis daripada strategi. Karena Anda tahu seberapa banyak pekerjaan yang telah Anda lakukan dalam proyek Anda dan rasanya Anda telah menyelesaikan sesuatu. Perilaku taktis seperti menjawab email, mengerjakan presentasi atau mengadakan rapat untuk segera mendapatkan feedback. Jadi, jangan bingung menjadi sibuk dengan menjadi produktif.
- Konflik Prioritas.
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi Leader- dan siapa pun- adalah menemukan waktu untuk menyelesaikan semua yang mereka butuhkan. Masalahnya, saat Anda benar-benar meringkasnya, itu bukan waktu tapi itulah masalahnya. Waktu tidak berubah. Kita semua memiliki jumlah waktu yang sama dalam sehari namun beberapa orang dengan mudah menghasilkan lebih banyak dan mengelola lebih banyak.
Bila “segalanya” itu penting, tidak masalah. Jika proyek XYZ terus ditempatkan di belakang kompor maka mungkin ada alasannya. Ini bukan prioritas. Jadi, perhatikan keputusan Anda dan cari pola. Apa yang terus didorong atau dihindari? Apa alasannya? Bagi para Leader mengoptimalkan efektivitas mereka sendiri yang mereka butuhkan untuk fokus pada apakah mereka dapat memberi efek (perubahan) dan mempengaruhi (pengaruh). Berfokus pada sesuatu yang sedikit adalah kurang optimal dan membuang waktu.
Lalu, apa yang menjadi tantangan kepemimpinan Anda?