Perusahaan dan brand menghabiskan waktu berjam-jam untuk meningkatkan pengalaman pelanggan. Tapi, bagaimana dengan keahlian karyawan? Dalam upaya mendorong retensi dan meningkatkan kinerja, perusahaan berfokus pada menjadikan kantor sebagai tempat yang lebih banyak diinginkan karyawan. Sekarang kita akan membahas tentang bagaimana meningkatkan keahlian karyawan.
Meningkatkan keahlian karyawan merupakan sebuah pendekatan yang beraneka cara untuk menarik dan mempertahankan talent terbaik selama masih ada keterlibatan. Banyak perusahaan berfokus pada culture, tapi itu hanyalah sepotong bagian.
Seperti yang didefinisikan oleh pakar industri Jacob Morgan, ada 3 hal yang membentuk setiap keahlian karyawan, yaitu :
- Teknologi
Apa alat yang digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan? Teknologi yang dimaksud bisa berupa software, user interface, hardware, perangkat lainnya, apps. Memberikan karyawan alat-alat tersebut akan memudahkan mereka untuk menyelesaikan pekerjaan mereka sehingga kinerja mereka membaik dan pada akhirnya perusahaan akan sukses. Seringkali perusahaan berpikir ini perlu investasi yang muluk. Namun, dengan perubahan kecil yang tepat atau rencana yang ada, perusahaan dapat melakukan investasi kecil dengan hasil yang besar. Dengan memiliki software atau peralatan misalnya alat ukur memungkinkan karyawan melihat kinerjanya, mengetahui tonggak penunjuk (milestone), perbaikan, dan pencapaian dapat meningkatkan transparansi. Juga menciptakan lingkungan kerja di mana karyawan termotivasi sendiri, merasa diberi informasi dan diberdayakan.Semua ini berkontribusi pada keterlibatan yang lebih tinggi di tempat kerja.
- Lingkungan Fisik
Maksudnya keadaan fisik di tempat kerja secara harafiah seperti apa yang terlihat, berbau, dan dirasakan. Apakah di kantor terdapat beberapa ruangan? Bersekat? Ruangan terbuka? Estetika sebuah kantor dapat memberi dampak besar pada nuansa dan produktivitas (atau ketidakproduktifitasan) karyawan di kantor. Tergantung pada brand atau tipe perusahaannya, setiap perusahaan pasti mempertimbangkan pengaturan dan peraturan tempat duduk yang berbeda-beda. Banyak perusahaan melihat bagus hasil perpaduan area terbuka untuk hal kolaborasi atau kelompok dan juga ada yang membagi area atau menyekat ruangan untuk tipe pekerjaan yang bersifat individu supaya mereka bisa bekerja secara independen. Lingkungan fisik bisa juga menjadi kesempatan bagi perusahaan untuk membuat pilihan tentang karya seni, pilihan warna, akankah ada tanaman, dan sebagainya. Bunyi dan bau merupakan salah satu faktor kantor ke lingkungan fisik. Pertimbangkan dan teliti hal-hal apakah yang terbaik untuk perusahaan dalam meningkatkan keahlian karyawan.
- Suasana Kultur
Sering kali ini adalah variabel yang paling difokuskan. Hal ini bisa menjadi gambaran kepribadian suatu perusahaan. Misalnya, apakah karyawannya akan berpakaian dengan setelan jas dan rok atau menjadi lebih santai dengan berpakaian jins atau pakaian olahraga? Apa yang menjadi protokol bagi karyawan untuk berbicara dengan manajer atau agar pertemuan terjadi? Apakah di kantor tersebut bisa membuat lelucon atau mendengarkan radio? Lingkungan kultur juga dipengaruhi gaya kepemimpinan. Bagaimana “perasaan” kita? Apakah kita merasa seperti masuk ke firma hukum atau ke agensi periklanan, dan sebagainya?
Dengan mempertimbangkan 3 hal di atas, perusahaan bekerja sama dengan tim HR untuk menciptakan pengalaman yang positif. Mereka harus bisa menelusuri setiap karyawan. Mulai dari perekrutan sampai pelatihan juga pemberian promosi kepada karyawan akan mempengaruhi kesuksesan suatu perusahaan. Jika perusahaan mampu, buatlah suasana sesuai yang diinginkan karyawan daripada membuat mereka merasa seperti dipaksa. Ketika karyawan terlibat dan merasa senang, perusahaan akan melihat retensi yang lebih tinggi, peningkatan hubungan internal yang terjalin dengan baik, serta layanan yang lebih baik kepada customer.
Sumber : https://prosky.co/talkingtalent/articles/how-to-improve-employee-experience